Kegiatan Sosial Masyarakat
Masyarakat Desa Janti menunjukkan komitmen dan kekompakan dalam melaksanakan ibadah keagamaan dalam aktivitas keseharian mereka. Setiap Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) di desa ini selalu memiliki kelompok pengajian dan kegiatan keagamaan sebagai bagian dari rutinitas mereka. Hal ini mencerminkan kehidupan beragama yang kuat dan memperkuat ikatan sosial di antara warga desa.
Gambar 1.1 Iring-Iringan Memperingati 1 Muharram
Sumber: Dokumentasi dari Mahasiswa MMD UB
Berdasarkan gambar 1.1 terkait perayaan keagamaan yang berlangsung di Desa Janti adalah iring-iringan dalam peringatan 1 Muharram, yang merupakan awal tahun dalam kalender Hijriah. Acara iring-iringan ini melibatkan RW 2 Desa Janti beserta total 7 RT. Dalam iring-iringan tersebut, masyarakat Desa Janti RW 2 membuat tumpeng yang istimewa dengan menggunakan nasi kuning, susunan buah-buahan, sayur-sayuran, dan peralatan dapur. Tumpeng ini memiliki makna mendalam sebagai ungkapan syukur dan harapan untuk tahun yang baru.
Di samping perayaan 1 Muharram, Desa Janti juga memiliki sejumlah kegiatan keagamaan yang menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakatnya. Dua di antaranya adalah tahlilan setiap malam Jumat Legi dan khataman Al Qur'an saat mendekati 1 Muharram, khususnya di makam Mbah Singo.
Gambar 1.2 Acara Tahlilan dan Khatam Al-Qur'an di Makam Mbah Singo
Sumber: Dokumentasi dari Mahasiswa MMD UB
Tahlilan merupakan salah satu bentuk doa dan dzikir yang dilakukan oleh umat Islam untuk mengenang dan mendoakan orang yang telah meninggal. Di Desa Janti, tahlilan rutin dilaksanakan setiap malam Jumat Legi. Malam Jumat Legi memiliki makna penting bagi masyarakat, karena diyakini sebagai malam yang penuh berkah. Dalam suasana yang penuh kekhidmatan, warga Desa Janti berkumpul di masjid atau di tempat khusus seperti Makam Mbah Singo untuk melaksanakan tahlilan bersama. Dengan kebersamaan ini, mereka berdoa dan berdzikir untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mendoakan para leluhur serta sesama umat Muslim yang telah berpulang.
Selain itu, menjelang 1 Muharram, masyarakat Desa Janti juga melakukan khataman Al Qur'an di Makam Mbah Singo. 1 Muharram memiliki makna khusus sebagai awal tahun dalam kalender Hijriyah dan menjadi waktu yang istimewa bagi umat Islam. Sebagai bentuk penghormatan terhadap Al Qur'an, khataman Al Qur'an diadakan untuk membaca seluruh isi Al Qur'an secara berjamaah sebelum jatuhnya 1 Muharram. Makam Mbah Singo menjadi lokasi yang dipilih sebagai tempat pelaksanaan khataman, karena dianggap sebagai simbol keberlangsungan nilai-nilai agama dari generasi ke generasi. Di acara khataman ini, umat Islam di Desa Janti bersatu dalam membaca dan memahami isi Al Qur'an sebagai bentuk penghormatan dan ketaatan terhadap ajaran agama Islam.
Kegiatan keagamaan seperti tahlilan dan khataman Al Qur'an merupakan bagian integral dari kehidupan masyarakat Desa Janti. Melalui kegiatan ini, warga Desa Janti menguatkan ikatan spiritual dan memperkuat identitas keagamaan mereka. Semangat gotong-royong dan kekompakan dalam melaksanakan kegiatan keagamaan juga menjadi faktor penting dalam menjaga keharmonisan dan solidaritas sosial di antara masyarakat Desa Janti. Selain sebagai bentuk ibadah, kegiatan keagamaan ini juga berperan dalam melestarikan budaya dan nilai-nilai agama dari generasi ke generasi. Melalui tahlilan dan khataman Al Qur'an, nilai-nilai keagamaan maupun ajaran Al Qur'an terus dijaga dan disampaikan kepada generasi muda.
Gambar 1.3 Kegiatan Karnaval Kemerdekaan Republik Indonesia oleh Masyarakat Desa Janti
Sumber: Dokumentasi dari Warga Desa Janti
Gambar 1,3 menunjukkan bahwa bahwa masyarakat Desa Janti dengan semangat nasionalisme dan kebersamaan dalam merayakan momen bersejarah bagi bangsa Indonesia, khususnya pada perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Selain perayaan 1 Muharram, perayaan Hari Kemerdekaan di Desa Janti juga diisi dengan semarak dan kegembiraan. Perayaan Hari Kemerdekaan di Desa Janti dimulai dengan acara tumpengan pada malam hari. Tumpengan merupakan tradisi Jawa yang melibatkan makanan-makanan khas yang disusun secara simbolis sebagai ungkapan rasa syukur dan ucapan terima kasih atas berkah yang diberikan. Pada momen ini, masyarakat Desa Janti bersatu dalam mengenang jasa-jasa pahlawan dan para pendahulu yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Acara tumpengan ini menjadi ajang refleksi dan penghargaan terhadap perjuangan bangsa dalam mencapai kemerdekaan.
Pada pagi hari, seluruh masyarakat Desa Janti turut serta dalam karnaval yang memenuhi jalan-jalan desa dengan semarak warna dan keceriaan. Karnaval diisi dengan berbagai ciri khas dan tema yang ditentukan oleh masing-masing Rukun Warga (RW). Setiap RW berlomba-lomba menghadirkan kostum dan atraksi yang menarik, mencerminkan semangat patriotisme dan identitas budaya mereka. Karnaval ini menjadi sarana bagi warga Desa Janti untuk mengekspresikan rasa cinta tanah air dan kebanggaan menjadi bagian dari bangsa Indonesia yang merdeka.
Perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di Desa Janti bukan sekadar acara seremonial, tetapi juga menjadi momen yang mempersatukan masyarakat dalam kebersamaan dan persaudaraan. Semangat nasionalisme yang tercermin dalam perayaan ini memperkuat rasa kebanggaan menjadi warga negara Indonesia dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga dan menghargai nilai-nilai luhur perjuangan bangsa. Perayaan ini juga menjadi ajang untuk menjalin silaturahmi antarwarga dan mempererat hubungan sosial di antara mereka.
Selain itu, perayaan Hari Kemerdekaan di Desa Janti juga menjadi kesempatan untuk mengenalkan budaya dan tradisi lokal kepada generasi muda. Karnaval dengan ciri khas dan tema dari setiap RW mengajarkan nilai-nilai kearifan lokal dan menghormati perbedaan di antara warga desa. Momen ini menjadi peluang untuk mengajarkan pentingnya menghargai dan melestarikan warisan budaya sebagai bagian dari kekayaan identitas bangsa.
Secara keseluruhan, perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di Desa Janti mencerminkan semangat nasionalisme dan kebersamaan yang kuat dalam merayakan momen bersejarah bagi bangsa Indonesia. Melalui acara tumpengan dan karnaval, masyarakat Desa Janti menyampaikan ungkapan syukur dan kegembiraan atas kemerdekaan yang diraih serta menunjukkan kesatuan dan persatuan dalam mencintai dan menghormati tanah air. Perayaan ini juga menjadi kesempatan untuk melestarikan budaya lokal dan mengajarkan nilai-nilai kearifan kepada generasi muda sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab dalam menjaga masa depan bangsa.
Gambar 1.4 Kegiatan Kerja Bakti oleh Warga dan Anggota Karang Taruna Desa Janti
Sumber: Dokumentasi dari Warga Desa dan Mahasiswa MMD UB
Peran pemuda dalam kehidupan desa memiliki dampak yang signifikan, terutama di Desa Janti, di mana kelompok pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna menjadi aktor utama dalam berbagai kegiatan desa. Karang Taruna aktif menggelar program-program kegiatan yang bertujuan untuk memajukan dan memperbaiki desa. Salah satu kegiatan yang menjadi fokus utama Karang Taruna Desa Janti adalah kerja bakti untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman bagi seluruh warga desa. Kerja bakti dilakukan secara berkelompok dan melibatkan partisipasi aktif dari para pemuda. Kegiatan ini tidak hanya berdampak positif pada aspek fisik desa, tetapi juga menciptakan rasa kebersamaan dan kepedulian di antara warga desa.
Selain kerja bakti, Karang Taruna Desa Janti juga aktif dalam menyelenggarakan kegiatan sosial dan kemanusiaan. Selama bulan puasa, mereka membagikan takjil kepada warga untuk membantu mereka yang sedang berpuasa dalam menyambut berbuka puasa. Hal ini menunjukkan rasa empati dan solidaritas sosial dari para pemuda terhadap sesama warga, serta menjadikan bulan puasa lebih bermakna bagi seluruh masyarakat Desa Janti.
Karang Taruna Desa Janti berperan dalam memperingati dan menyemarakkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di tingkat desa. Mereka membantu melaksanakan berbagai kegiatan peringatan kemerdekaan, seperti perlombaan dan acara karnaval. Peran aktif Karang Taruna dalam menyelenggarakan perayaan kemerdekaan menambah semarak dan kegembiraan dalam momen bersejarah tersebut.
Karang Taruna Desa Janti juga terlibat dalam aksi penggalangan dana. Aksi penggalangan dana ini digunakan untuk membantu masyarakat di suatu daerah yang sedang terkena musibah bencana alam. Partisipasi aktif pemuda dalam aksi-aksi ini menunjukkan keterlibatan mereka dalam pembangunan dan perkembangan desa. Peran pemuda melalui Karang Taruna di Desa Janti menunjukkan bahwa pemuda memiliki potensi dan kemampuan untuk menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat. Dengan semangat kebersamaan, kepedulian sosial, dan partisipasi aktif dalam berbagai kegiatan, pemuda di Desa Janti menjadi inspirasi dan contoh bagi generasi muda lainnya untuk berkontribusi dalam membangun dan memajukan desa. Keberadaan Karang Taruna sebagai wadah pemuda juga merupakan sarana untuk mengembangkan kreativitas, kepemimpinan, dan nilai-nilai positif lainnya, sehingga pemuda dapat menjadi pilar kekuatan dalam menjaga keberlanjutan dan kemajuan desa.
Gambar 1.5 Acara Posyandu, Pos Gizi, dan Rembuk Stunting
Sumber: Dokumentasi dari Mahasiswa MMD UB
Desa Janti menunjukkan komitmen yang tinggi terhadap kesehatan masyarakatnya dengan mengadakan kegiatan rutin seperti acara posyandu. Posyandu adalah salah satu bentuk layanan kesehatan yang sangat penting, terutama untuk anak-anak. Di Desa Janti, posyandu dilaksanakan di pos-pos kesehatan dari pos satu hingga pos enam, dengan fokus pada pelayanan kesehatan bagi anak-anak.
Acara posyandu di Desa Janti melibatkan ibu-ibu sebagai peserta yang membawa anak-anak mereka untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Pada acara posyandu, dilakukan penimbangan berat dan tinggi badan anak, serta pemeriksaan kesehatan lainnya untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak secara berkala. Dengan rutin melakukan penimbangan, masalah gizi pada anak dapat terdeteksi lebih awal, sehingga langkah-langkah pencegahan atau penanganan dapat segera diambil.
Selain itu, di acara pos gizi, masyarakat Desa Janti juga diberikan pemahaman tentang kebutuhan gizi anak melalui materi yang disampaikan oleh ahli gizi dan bidan. Edukasi tentang gizi yang tepat sangat penting agar para ibu dapat memberikan pola makan yang sehat dan sesuai dengan kebutuhan anak-anak mereka. Hal ini berkontribusi dalam upaya meningkatkan kualitas gizi anak-anak di Desa Janti dan menciptakan masa depan yang lebih sehat bagi mereka. Selanjutnya, Desa Janti juga menunjukkan kesadaran dan perhatian yang tinggi terhadap isu stunting. Acara rembuk stunting diikuti oleh berbagai pihak, seperti pemerintahan desa, ibu-ibu kader posyandu, dan perwakilan Karang Taruna Desa Janti. Acara ini merupakan forum diskusi dan pembahasan terkait pencegahan stunting bagi batita di desa. Stunting adalah masalah serius yang dapat berdampak jangka panjang terhadap kualitas hidup anak, sehingga peran serta berbagai pihak sangat penting dalam mencegahnya.
Dengan mengadakan acara posyandu, pos gizi, dan rembuk stunting, Desa Janti menunjukkan komitmen dan kepedulian yang tinggi terhadap kesehatan dan kualitas hidup masyarakatnya, khususnya anak-anak. Kegiatan-kegiatan ini menjadi sarana untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan memberikan solusi yang tepat serta mendukung perkembangan dan pertumbuhan anak secara optimal. Keterlibatan berbagai pihak, termasuk pemerintah desa, ibu-ibu kader posyandu, dan pemuda dalam Karang Taruna, menunjukkan bahwa upaya kesehatan di Desa Janti menjadi tanggung jawab bersama dan melibatkan seluruh komunitas desa.
Dari paparan informasi di atas, terlihat jelas bahwa masyarakat Desa Janti memiliki semangat gotong-royong dan kepedulian yang tinggi dalam menjaga kehidupan beragama, kebersihan lingkungan, dan kesehatan masyarakat. Setiap warga aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan desa, mulai dari kegiatan keagamaan, perayaan budaya, hingga kegiatan sosial dan kesehatan. Semangat kolaboratif ini menjadi salah satu pilar penting dalam membangun dan mempertahankan harmoni serta kesejahteraan dalam kehidupan desa yang tergolong urban ini.
Partisipasi Politik Masyarakat Desa Janti
Partisipasi aktif masyarakat Desa Janti dalam Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) menjadi contoh nyata tentang kesadaran politik yang tinggi di kalangan warga desa tersebut. Dalam setiap proses pemilu maupun pilkada, warga Desa Janti selalu bersemangat untuk menyalurkan hak suara mereka demi mendukung calon-calon yang dianggap mampu mewakili aspirasi dan kepentingan masyarakat.
Pentingnya partisipasi dalam pemilu dan pilkada telah diresapi oleh masyarakat Desa Janti. Mereka menyadari bahwa pilihan mereka memiliki pengaruh signifikan terhadap arah pembangunan dan kemajuan desa serta negara secara keseluruhan. Oleh karena itu, mereka menjunjung tinggi hak suara sebagai bagian dari kewarganegaraan dan kewajiban sebagai warga negara.
Selain itu, kesadaran politik masyarakat Desa Janti juga tercermin dalam upaya mereka untuk memahami isu-isu politik dan program-program yang diusung oleh calon-calon dalam pemilu dan pilkada. Mereka secara aktif mengikuti kampanye dan diskusi publik, sehingga dapat memberikan suara mereka berdasarkan pertimbangan yang matang dan informasi yang akurat.
Partisipasi aktif ini tidak hanya terbatas pada tingkat nasional, tetapi juga pada tingkat lokal. Masyarakat Desa Janti turut serta dalam pemilihan kepala daerah langsung, dengan memberikan dukungan kepada calon kepala daerah yang memiliki visi dan komitmen untuk memajukan desa mereka.
Partisipasi aktif masyarakat Desa Janti dalam pemilu dan pilkada juga menjadi cerminan tentang kedewasaan politik di tingkat desa. Mereka mampu melewati perbedaan pandangan dan selalu berupaya mencari konsensus dalam mendukung calon yang dianggap paling sesuai dengan kebutuhan dan harapan desa.
Kemudian, peran penting tokoh-tokoh masyarakat dan pemimpin lokal dalam menggalang partisipasi masyarakat Desa Janti juga tidak bisa diabaikan. Mereka berperan sebagai fasilitator dalam meningkatkan kesadaran politik dan mengajak warga desa untuk berpartisipasi aktif dalam pemilu dan pilkada.
Berikut tabel partisipasi masyarakat Desa Janti dalam pemilu tahun 2019 dan pilkada tahun 2020:
DPT PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
KELURAHAN JANTI
No | TPS | L | P | L+P |
1 | 001 | 142 | 140 | 282 |
2 | 002 | 150 | 131 | 281 |
3 | 003 | 127 | 139 | 266 |
4 | 004 | 126 | 129 | 255 |
5 | 005 | 130 | 131 | 261 |
6 | 006 | 127 | 135 | 262 |
7 | 007 | 106 | 97 | 203 |
8 | 008 | 108 | 94 | 202 |
9 | 009 | 114 | 101 | 215 |
10 | 010 | 112 | 102 | 214 |
11 | 011 | 112 | 104 | 216 |
12 | 012 | 133 | 130 | 263 |
13 | 013 | 133 | 130 | 263 |
14 | 014 | 136 | 126 | 262 |
15 | 015 | 90 | 106 | 196 |
16 | 016 | 100 | 112 | 212 |
Total | 1946 | 1907 | 3853 |
DPT PILKADA TAHUN 2020
KELURAHAN JANTI
No | TPS | L | P | L+P |
1 | 001 | 193 | 196 | 389 |
2 | 002 | 197 | 192 | 389 |
3 | 003 | 185 | 198 | 383 |
4 | 004 | 195 | 214 | 409 |
5 | 005 | 177 | 163 | 340 |
6 | 006 | 172 | 160 | 332 |
7 | 007 | 197 | 177 | 374 |
8 | 008 | 200 | 201 | 401 |
9 | 009 | 227 | 221 | 448 |
10 | 010 | 192 | 221 | 413 |
Total | 1935 | 1943 | 3878 |
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa partisipasi masyarakat Desa Janti dalam kegiatan politik seperti pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah langsung termasuk dalam kategori aktif, yang mana total partisipasi dalam pemilu tahun 2019 sebanyak 3853 orang dan pilkada tahun 2020 sebanyak 3878 orang.